Rabu, 6 juni 2012. Sore itu tribun Stadion Siliwangi sudah disesaki
Bobotoh Persib . Mereka tampak tak sabar untuk menyaksikan duel antara
PERSIB vs PERSISAM . Mungkin bukan faktor Persisam yang membuat tribun
stadion tampak begitu sesak sore itu . Pemain tim tamu pun keluar ruang
ganti untuk melakukan pemanasan, ada beberapa pemain yang sudah tidak
asing lagi bagi para bobotoh. Disana ada Cristian Gonzales , Dias Angga
putra dan tentunya mantan ikon Persib, Eka Ramdani .
Sambutan berbeda didapatkan Eka daripada kedua temannya yg merupakan
mantan Persib . Saat pemain memasuki lapangan untuk pemanasan, saat itu
pula semua mata penonton menyorot kepada pemain mungil bernomor punggung
8. Tak lama, cacian “si Eka anj***” menggema di stadion .
Tepat pada pukul 15.30 pertandingan pun dimulai, cacian bernada kasar
masih terus tertuju kepada sang mantan ikon kebanggaan Bobotoh.
Puncaknya adalah saat Eka akan mengambil bola out. Oknum Bobotoh
melempari Eka dengan botol air mineral. Saat itu saya melihat Eka hanya
terdiam dan tersenyum kecut. Melihat kejadian itu pemain Persib pun
mencoba menenangkan Bobotoh , dan berhasil. Tapi tak berselang lama
kejadian pelemparan itu terulang saat Eka akan mengambil tendangan sudut
.
Melihat kejadian itu yang ada dipikiran saya hanya “Tak sepenuhnya
Bobotoh salah, mungkin mereka tidak tahu masalah yang sebenarnya”. Ya
tidak tahu masalah yang sebenarnya ! Beberapa Bobotoh pasti menganggap
Eka adalah seorang pengkhianat, pemain bintang seperti kacang lupa
kulitnya, pergi tanpa pamit seperti orang sunda yang tak pernah mengenal
kata terimakasih . Anggapan itu pun pernah saya rasakan pada awal-awal
kepindahan Eka. Saya merasa kecewa, bagaimana tidak , sehari sebelum
berita kepindahan Eka menghiasi media, saya sempat ketemu dan menyapa
Eka di ruang ganti pemain saat latihan Persib, Eka waktu itu bilang ia
tidak bisa latihan karena cedera. Tapi besoknya saya terkejut, media
memberitakan Eka hengkang ke Persisam. Padahal kemarin saya sempat
ketemu. Saya pun mencari tahu sebab Eka pindah, akhirnya saya
mendapatkan beberapa informasi bahwa eka pindah karena tidak menemui
“kesepakatan” dengan manajemen. Entah “kesepakatan” apa, ketidak cocokan
uang atau karena ketidak cocokan dengan manajemen. Saya berpikir apa
Eka rela ninggalin persib saat kondisinya seperti itu hanya karena uang?
Rasanya tidak mungkin, toh dengan nila kontrak yang hanya berbeda
50-100 juta saja rasanya mustahil Eka tergoda. Di Bandung juga ia punya
usaha distro yang modalnya lebih dari 100juta , ia pasti tidak akan
mengorbankan bisnisnya hanya karena kontrak yang lebih besar sedikit.
Apalagi usaha distro itu sudah di rintis cukup lama
Eka adalah pemain asli binaan Persib, ia meninggalkan kampung
halamannya (purwakarta) untuk berlatih sepak bola di SSB UNI Bandung
(klub intern Persib). Eka masuk persib bukan pemain instan yang
didatangkan dari klub lain. Eka merasakan proses pembinaan dari mulai
Persib junior. Ban kapten pun sempat melingkar di lengan Eka. Jika
melihat seperti itu, kita harusnya sebagai bobotoh tidak lagi meragukan
loyalitas seorang Eka kepada Persib. Ya Bobotoh juga tak sepenuhnya
salah, karena tidak tahu kejadian yang sebenarnya seperti saya. Mungkin
yang kita tahu Eka kabur dari persib, Eka bukan orang sunda yang tau
arti sopan santun . Tapi sudahlah.. Eka juga manusia yang pasti punya
kesalahan dan coba berpikir dari sekarang pasti ada masalah besar yang
membuat eka sampai pergi dan masalah itu tidak mungkin hanya uang saja.
Saya dapet informasi juga, selama persiapan Persib dikompetisi musim
ini ternyata banyak pemain yang ingin hengkang seperti Eka. Saya gatau
apa masalahnya, tetapi saat kondisi itu, yang saya tahu, eka datang ke
Bandung untuk menahan pemain lain agar tidak hengkang seperti dirinya .
Itu mungkin pengabdian terakhir Eka untuk Persib di musim ini, mungkin
jika Eka saat itu tidak datang untuk menahan pemain lainnya, bisa jadi
kondisi tim akan lebih buruk dari sekarang.
Saya bukan tidak bisa move-on dari sosok Eka, saya hanya ingin
mencoba menghargai pemain yang keringatnya pernah diberikan kepada
Persib.
ALONG: “Pada orang-orang yang menonton di tribun. Saya harap, cobalah
hormati orang (Eka Ramdani) yang pernah berbakti juga pada tim ini
(Persib), dan pernah berlari di lapangan ini,” (inilahjabar)
@rdethapratama . 6-6-2012
No comments:
Post a Comment